Membangun Wirausaha Sosial dengan Menyasar Aspek Sosial di Sekitarnya

Saat ini, semakin banyak generasi muda yang memulai bisnis dengan memperhatikan aspek sosial yang ada di sekitar mereka. Dalam diskusi “Sociopreneur Discussion, Kopi Sang Primadona” yang diselenggarakan oleh Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Bogor di Bogor, akhir pekan lalu, beberapa pembicara menekankan bahwa wirausaha sosial harus mengutamakan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.

Nadia Hasna Humaira, salah satu pembicara dalam diskusi tersebut, menjelaskan bahwa sociopreneur merupakan gerakan wirausaha yang tidak hanya mengejar laba semata, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya. Nadia sendiri telah membentuk wadah bagi para pemuda untuk berkumpul dan bertukar informasi seputar peluang bisnis. Dia juga membantu para TKI perempuan yang memiliki warung makan dengan mendatangkan pelajar Indonesia di Malaysia untuk meramaikan warung tersebut dan mempromosikannya melalui media sosial. Dengan cara ini, Nadia bisa membantu orang secara tidak langsung dan membangun kepekaan sosial di lingkungannya.

Menurut Bayu Hardjodisastro, Chief Financial Officer Bina Mutu Bangsa, strategi pemasaran yang mengandalkan promosi dari mulut ke mulut adalah salah satu strategi marketing 4.0. Strategi ini memadukan pemasaran secara daring dan tatap muka. Untuk mengikuti konsep customer path (5A) yang diperkenalkan oleh Hermawan Kertajaya, perusahaan perlu menyediakan produk berkualitas sehingga konsumen bisa merasa puas dan merekomendasikan produk tersebut kepada teman atau anggota komunitasnya.

Kevov Rhamli, Manager Operasional Kopi Daong, menyebutkan bahwa bisnis kopi sedang menjadi trend. Ia membagikan sejumlah trik bagi mereka yang tertarik di bisnis ini, agar mempelajari bisnis kopi mulai dari hulu (di tingkat petani), proses produksi kopi, sampai roasting dan akhirnya kopi siap terhidang di meja. Dalam komunitasnya, Rhamli berupaya menghidupkan kembali minum kopi seduh black coffee sebagai rasa kopi yang asli.

Terakhir, Ahmad Zuhdi, seorang perencana bisnis kopi (coffee business planner) panelis lainnya, berupaya memotivasi para pemuda dan pemudi untuk memulai bisnis kopi dengan memperhatikan aspek sosial di sekitarnya. Melalui diskusi ini, para pemuda dan pemudi diharapkan bisa membangun wirausaha sosial dengan fokus pada manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Customer Support
Butuh Bantuan?
Hi, Ada yang bisa kami bantu?
Powered by